Super Junior - No Other

No Other adalah album Super Junior yang paling tren

Super Junior

Super Junior terdiri dari 10 anggota alias member asli yaitu : Leeteuk, Heechul, Yesung, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Siwon, Ryeowook, dan Kyuhyun.

Super Junior - A-Cha

Setelah merilis album kelima mereka, Mr Simple pada awal Agustus lalu, Boyband pemimpin Hallyu Wave di dunia, Super Junior bersiap kembali dengan merilis album kelima repackaged mereka, dengan lagu baru, A-Cha Dalam album kelima tersebut, yang akan dirilis pada 19 September mendatang, yakni 5jib versi C, akan berisi 19 track lagu, dengan 4 lagu baru, yakni A-Cha, Oops ft. f(x), A Day, dan Andant. Lagu A-Cha sendiri adalah lagu dengan style rock yang dibuat oleh Leeteuk, Heechul, Shindong, dan Eunhyuk. Sementara untuk Andant adalah lagu yang dibuat oleh Henry dan Leeteuk.

Super Junior - A-Cha

Setelah merilis album kelima mereka, Mr Simple pada awal Agustus lalu, Boyband pemimpin Hallyu Wave di dunia, Super Junior bersiap kembali dengan merilis album kelima repackaged mereka, dengan lagu baru, A-Cha Dalam album kelima tersebut, yang akan dirilis pada 19 September mendatang, yakni 5jib versi C, akan berisi 19 track lagu, dengan 4 lagu baru, yakni A-Cha, Oops ft. f(x), A Day, dan Andant. Lagu A-Cha sendiri adalah lagu dengan style rock yang dibuat oleh Leeteuk, Heechul, Shindong, dan Eunhyuk. Sementara untuk Andant adalah lagu yang dibuat oleh Henry dan Leeteuk.

Super Junior - A-Cha

Setelah merilis album kelima mereka, Mr Simple pada awal Agustus lalu, Boyband pemimpin Hallyu Wave di dunia, Super Junior bersiap kembali dengan merilis album kelima repackaged mereka, dengan lagu baru, A-Cha Dalam album kelima tersebut, yang akan dirilis pada 19 September mendatang, yakni 5jib versi C, akan berisi 19 track lagu, dengan 4 lagu baru, yakni A-Cha, Oops ft. f(x), A Day, dan Andant. Lagu A-Cha sendiri adalah lagu dengan style rock yang dibuat oleh Leeteuk, Heechul, Shindong, dan Eunhyuk. Sementara untuk Andant adalah lagu yang dibuat oleh Henry dan Leeteuk.

History Of Titanic

0 komentar

Titanic
  • Bencana tersebut mengakibatkan kematian lebih dari 1.500 orang,dan menjadikannya sebagai bencana laut terburuk semasa zaman dalam sejarah dan sampai kini paling termashyur. Titanic dilengkapi dengan teknologi paling maju pada masa itu dan orang awam percaya bahwa ia “tidak mungkin tenggelam”. Ia amat mengejutkan bagi orang banyak bahwa walaupun dengan teknologi modern dan awak kapal yang berpengalaman, Titanic masih tenggelam dengan jumlah kematian yang tinggi. Kegairahan media massa mengenai korban terkenal Titanic, legenda mengenai apa yang terjadi di atas kapal, mengakibatkan undang-undang laut diganti, dan penemuan kapal yang pecah pada tahun 1985 oleh pasukan yang diketuai oleh Jean-Louis Michel dan Robert Ballard menjadikan Titanic terkenal pada tahun berikutnya.



Pembuatan

Titanic
  • Kapal Titanic merupakan kapal penumpang milik White Star Line, dibangun di galangan kapal Harland and Wolff di Belfast, Irlandia Utara, didisain untuk menyaingi Lusitania dan Mauretania milik Cunard Line. Titanic, bersama kapal saudara kembarnya Olympic, Olympic dan yang akan dibuat Britannic (pada awalnya dinamakan Gigantic, bertujuan menjadi kapal paling mewah dan terbesar yang pernah dibuat. Pembuatan RMS Titanic, dibiayai oleh hartawan Amerika, J.P. Morgan dan perusahaannya International Mercantile Marine Co., dimulai pada 31 Maret 1909. Badan kapal Titanic selesai diproduksi pada 31 Mei 1911, dan perlengkapan dalam di selesaikan pada 31 Maret tahun berikutnya. Titanic sepanjang 269 meter (882 kaki 9 inci) dan 28 meter (92 kaki 6 inci) lebar, berat mati 46.328 ton, dan ketinggian dari permukaan air ke geladak setinggi 18 meter (60 kaki). Walaupun ia meliputi banyak ruang dan dengan berat mati yang besar itu, kapal Titanic sama panjangnya dengan kapal Olympic. Titanic dilengkapi dua mesin dengan empat silinder, tiga baling-baling, dan satu turbin Parsons bertekanan rendah yang menggerakkan tiga baling-baling. Terdapat 29 ketel dipanaskan oleh 159 perapian batu bara yang mampu menghasilkan kecepatan sampai 23 knot (43 km/j). Hanya tiga dari empat cerobong kapal setinggi 19 meter (63 kaki) yang berfungsi; cerobong yang keempat digunakan sebagai lubang udara, dan untuk memperlihatkan kehebatan kapal. Kapal Titanic mampu membawa 3.547 penumpang dan awak kapal, karena ia juga mengirim surat, maka namanya diberi penambahan kata depan RMS (Royal Mail Ship) dan juga sebagai kapal uap - SS (Steam Ship).
  • Pada waktu itu, fasilitas dan kemewahannya tidak dapat ditandingi. Ia menawarkan fasilitas kolam renang, ruang olahraga, pemandian Turki, perpustakaan dan gelanggang squash. Ruang kelas utama dihiasi seluruhnya dengan panel kayu, perabotan mewah dan perhiasan yang indah lainnya. Ia menawarkan tiga lift untuk digunakan penumpang kelas utama dan, satu inovasi pada waktu itu, satu lift bagi penumpang kelas dua.
  • Titanic dianggap sebagai puncak arsitektur laut dan pencapaian teknologi. Ia dianggap oleh majalah Ship Builders sebagai kapal yang "hampir tidak mungkin tenggelam." Titanic terbagi atas 16 ruang kedap air dengan pintu yang beri pengunci elektrik dan akan menutup hanya dengan menekan satu tombol dari dek kapal; walaupun, sekat kapal tidak menghalangi keseluruhan ketinggian geladak (hanya sampai Dek-E). Titanic mampu terapung dengan baik walau dua ruang tengah dipenuhi air atau empat bagian pertama dipenuhi air; apabila lebih dari itu maka ia akan tenggelam.


Pelayaran pertama

Titanic
  • Kapal Titanic memulai pelayaran pertamanya dari Southampton, Inggris, dalam perjalanan ke New York City, New York, pada Rabu, 10 April 1912, di bawah kendali Kapten Edward J. Smith. Ketika Titanic bergerak meninggalkan tempat berlabuhnya, ombak yang dihasilkan oleh kapal tersebut menyebabkan kapal penumpang New York, yang berlabuh di dekatnya, putus tali tambatnya dan tertarik hampir (sekitar 4 kaki) dari Titanic sebelum kapal tunda New York pergi. Kejadian tersebut baru berhenti setelah satu jam. Selepas menyeberangi selat Inggris, Titanic berhenti di Cherbourg, Prancis, untuk menurunkan dan mengambil penumpang tambahan dan berhenti sekali lagi di Queenstown (sekarang ini dikenal sebagai Cobh), Irlandia, sebelum meneruskan pelayaran ke New York dengan 2.223 penumpang.
  • Titanic mempunyai tiga bagian kelas penumpang yang dipisahkan. Kelas ketiga juga dikenal sebagai geladak, terdiri dari kabin kecil di dek bawah, diisi oleh kebanyakan pendatang dari inggris yang mengharapkan penghidupan lebih baik di Amerika. Kabin dan ruang kelas kedua, terletak di bagian belakang, memiliki fasilitas yang sama dengan kelas satu di kapal lain. Kebanyakan penumpang kelas kedua pada mulanya menempati kelas satu di kapal yang lain tetapi, karena tidak tersedianya batu bara, maka dipindahkan ke Titanic. Kelas utama merupakan bagian kapal yang paling mewah.



Malapetaka

Titanic
  • Pada Minggu malam, 14 April, suhu menurun sampai tahap hampir beku dan laut tenang. Bulan tidak keluar dan langit cerah. Kapten Smith, mengetahui peringatan adanya bongkahan gunung es melalui komunikasi nirkabel semenjak beberapa hari lalu, telah mengubah haluan Titanic lebih jauh ke arah selatan. Pada hari Minggu pukul 13:45 waktu setempat, pegawai komunikasi nirkabel dari kapal uap Amerika memberi peringatan bahwa gunung es besar mengapung dalam jalur Titanic, tetapi peringatan ini tidak disampaikan ke dek pengawal. Sore itu, satu lagi laporan mengenai bongkahan gunung es besar yang banyak, kali ini dari Mesaba, juga gagal disampaikan ke dek pengawal.
  • Pada pukul 23:40 waktu setempat ketika berlayar di selatan Grand Banks di Newfoundland, pengawas Fredrick Fleet dan Reginald Lee melihat bongkahan gunung es yang besar tepat di depan kapal. Fleet membunyikan loceng kapal sebanyak tiga kali dan menelepon dek pengawal memberitahu, "Gunung es, tepat di depan!" Opsir Pertama Murdoch langsung mengarahkan kemudi ke sisi kiri dan mengurangi kecepatan, kemudian mundurkan mesin kapal. Tabrakan ternyata tidak dapat terelakkan, dan gunung es terapung tersebut bergesekan dengan bagian lambung kanan kapal, dan merobek badan kapal di empat bagian pertama dan mematahkan paku baja di bagian bawah kapal yang tertutup permukaan air sepanjang sekitar 91 m (300 kaki). Pintu kedap air baru berhasil menutup rapat saat air sudah memasuki lima bagian kedap air pertama, lebih satu bagian dari apa yang dapat ditahan Titanic agar tidak tenggelam. Berat lima bagian kedap air yang dimasuki air menarik kapal ke bawah melebihi ketinggian dinding kedap air, kemudian air memasuki bagian lain. Kapten Smith, merasakan guncangan hantaman itu, sesampainya ke dek pengawal dan memerintahkan berhenti sepenuhnya. Setelah pemeriksaan oleh pegawai kapten dan Thomas Andrews, sadar bahwa Titanic akan tenggelam, dan setelah tengah malam pada 15 April, perahu penyelamat untuk disiapkan dan panggilan darurat diberitahukan.
Titanic
  • Perahu penyelamat pertama, diturunkan pada pukul 00:40 waktu setempat di sebelah kanan dengan hanya di isi 28 orang penumpang di atasnya. Titanic membawa 20 perahu penyelamat dengan kapasitas penuh 1.178 orang penumpang. Walaupun tidak mencukupi untuk membawa semua penumpang dan awak kapal, Titanic membawa cukup perahu penyelamat dan pelampung karena peraturan yang ditetapkan oleh Lembaga Peraturan Inggris. Pada masa itu, jumlah perahu penyelamat yang diperlukan ditetapkan menurut berat mati kapal, bukannya jumlah penumpang yang dibawanya.
  • Penumpang kelas utama dan kedua dengan mudah bisa mencapai perahu penyelamat dengan tangga yang menuju terus ke dek perahu tetapi penumpang kelas ketiga lebih sulit. Banyak terdapat jalur dari bagian bawah kapal sulit dipahami dan menyulitkan mereka untuk sampai ke perahu penyelamat. Lebih buruk lagi, penumpang kelas tiga saat pintu dikunci oleh awak kapal yang menunggu giliran mengizinkan penumpang naik ke geladak.
  • Operator radio nirkabel Jack Phillips dan Harold Bride sibuk mengirim CQD, isyarat pertolongan. Beberapa kapal merespon, termasuk Mount Temple, Frankfurt dan kapal saudara kembar Titanic, Olympic, tetapi semuanya terlalu jauh untuk sampai sebelum Titanic tenggelam. Kapal terdekat adalah RMS Carpathia milik Cunard Line yang sejauh 93 kilometer (58 mil) dan hanya berjarak empat setengah jam; terlalu lama untuk menyelamatkan lebih dari setengah penumpang Titanic karena kapalnya sudah tenggelam. Satu-satunya daratan yang menerima isyarat pertolongan Titanic adalah stasiun nirkabel di Cape Race, Newfoundland.
Titanic
  • Pada mulanya, penumpang enggan meninggalkan Titanic untuk menaiki perahu penyelamat yang kecil karena merasakan Titanic lebih aman dan tidak ada tanda-tanda apapun sedang berada dalam bahaya atau pun tenggelam. Ini menyebabkan kebanyakan perahu penyelamat dilepas dengan separuhnya kosong; satu perahu yang mampu membawa 40 orang penumpang dilepas dengan hanya 12 orang penumpang di atasnya.
  • "Wanita dan anak-anak dahulu" diutamakan untuk menaiki perahu penyelamat, Opsir kedua Lightoller, yang mengisi perahu penyelamat di sebelah kiri, hanya memperbolehkan laki-laki yang diperlukan sebagai pengayuh dan tidak untuk sebab lainnya; walaupun masih terdapat tempat kosong. Opsir Pertama Murdoch, yang mengisi perahu di sebelah kanan, memperbolehkan laki-laki naik apabila wanita tidak ada yang mau naik lagi. Saat kapal semakin tenggelam, penumpang mulai cemas dan sebagian perahu penyelamat dilepas dengan penumpang penuh. Pada 02:05 waktu setempat, seluruh bagian depan haluan kapal tenggelam di bawah air, dan kecuali dua buah perahu, semua perahu penyelamat lain telah diturunkan.
  • Sekitar 02:10 waktu setempat, bagian belakang kapal terangkat dari permukaan air memperlihatkan bagian bawah kapal, kemudi, dan baling-baling kapal , dan pada pukul 02:17 waktu setempat permukaan air membanjiri geladak perahu. Keadaan semakin parah saat dua perahu penyelamat terakhir terapung dari geladak, satu terbalik dan satu lagi separuhnya telah berisi air. Tidak lama kemudian, cerobong asap paling depan jatuh, meremukkan sebagian dek pengawal dan mereka yang terapung dalam air. Di geladak, para penumpang berlari ke arah belakang atau melompat ke laut dengan harapan dapat sampai ke perahu penyelamat. Bagian belakang kapal perlahan-lahan terangkat ke atas, dan barang-barang yang tidak terikat berjatuhan ke laut. Sewaktu bagian belakang kapal terangkat, sistem eletrik mati dan lampu mulai padam. Tidak lama kemudian, pada bagian badan kapal yang tidak kuat menahan beban mengakibatkan Titanic pecah menjadi dua bagian antara dua cerobong terakhir, dan bagian depan tenggelam sepenuhnya. Bagian belakang kapal langsung tehempas kembali di permukaan air dan terangkat tegak lurus. Selepas beberapa saat, pada pukul 02:20 waktu setempat, semuanya tenggelam ke laut.
Titanic
  • Dari sejumlah 2.223 orang penumpang, hanya 706 orang penumpang yang selamat; 1.517 orang penumpang tewas. Kebanyakan penumpang tewas disebabkan karena korban terkena hypothermia dalam air 28 °F (−2 °C). Hanya dua dari 18 perahu penyelamat yang kembali untuk menyelamatkan korban dari dalam air selepas kapal tenggelam. Perahu penyelamat nomor empat kembali dan menyelamatkan lima orang, dua dari mereka kemudian tewas. Hampir satu jam kemudian perahu penyelamat nomor empat belas kembali dan menyelamatkan empat orang penumpang yang mana satu penumpang kemudian tewas juga. Penumpang yang lain berhasil menaiki perahu penyelamat yang terapung dari geladak. Terdapat perdebatan di antara penumpang yang selamat. sebagian penumpang yang selamat berinisiatif untuk kembali, tetapi kebanyakan yang selamat takut bila perahu penyelamat mereka akan tenggelam akibat dinaiki korban yang mencoba menaiki perahu mereka atau ditarik oleh Titanic yang tenggelam, walaupun sebenarnya hanya sedikit tarikan yang ada.
  • Kedua bagian kapal tersebut tenggelam dengan cara berbeda. Bagian depan menancap kira-kira 609 m (2.000 kaki) di bawah permukaan dasar laut dan mendarat dengan agak perlahan. Sedangkan bagian belakang tenggelam dengan cepat ke dasar lautan; badan kapal terburai akibat terdapat udara yang terperangkap di dalam kapal. Bagian belakang kapal menghantam dasar dengan kecepatan tinggi, terbenam jauh ke dalam lumpur.





Diselamatkan

Hampir dua jam setelah Titanic tenggelam, RMS Carpathia tiba di tempat kejadian dan mengambil perahu penyelamat pertama. Dalam beberapa jam kemudian, mereka yang masih hidup diselamatkan. Di geladak Carpathia, doa khusyuk yang singkat untuk yang mereka yang terselamatkan dan untuk memperingati mereka yang tewas diadakan, dan pada pukul 08:50 AM, Carpathia menuju ke New York, dan sampai pada tanggal 18 April.
Saat santunan jiwa diberikan, White Star Line menyewa kapal MacKay-Bennett untuk mengevakuasi jenazah. Sejumlah 338 jenazah akhirnya ditemukan. Kebanyakan jenazah dievakuasi ke Halifax, Nova Scotia, sedangkan jenazah yang tidak dikenal dikebumikan di Pemakaman Fairview.


Dampak setelah kejadian

Saat berita mengenai malapetaka tersebut tersebar, banyak orang yang terkejut bahwa Titanic telah tenggelam dengan jumlah korban tewas yang begitu tinggi walaupun dilengkapi dengan teknologi yang maju. Surat kabar dipenuhi berita dan gambaran mengenai malapetaka tersebut dan semuanya tidak henti-hentinya untuk mendapatkan berita terkini. Banyak kotak amal dibuat untuk membantu korban dan keluarga mereka, banyak yang kehilangan orang yang merupakan tulang punggung keluarga, atau dalam kasus penumpang kelas tiga, semua barang yang mereka miliki tenggelam.
Tenggelamnya kapal itu memberi dampak yang mendalam kepada penduduk Southampton. Menurut Hampshire Chronicle pada 20 April 1912, hampir 1.000 keluarga setempat terkena dampaknya secara langsung. Hampir setiap jalan di daerah Chapel kota tersebut kehilangan lebih dari satu penduduk dan hampir 500 rumah kehilangan keluarga.
Sebelum korban yang terselamatkan sampai ke New York, pemeriksaan telah dibuat untuk mengetahui apa yang terjadi atas Titanic, dan apa yang dapat dilakukan untuk menghindari terulangnya peristiwa itu. Senat Amerika Serikat memulai pemeriksaan mengenai musibah Titanic pada 19 April, sehari selepas Carpathia tiba di New York dengan yang selamat. Ketua Penyelidikan, Senator William Alden Smith, ingin mengumpulkan kesaksian penumpang dan awak kapal saat masih segar dalam ingatan mereka. Smith juga memerlukan panggilan tertulis warganegara Inggris untuk pengadilan pada waktu mereka masih berada di negara Amerika. Pemeriksaan Amerika berlangsung sampai tanggal 25 Mei Lord Mersey dilantik untuk mengetuai penyelidikan Dewan Perdagangan Inggris mengenai musibah tersebut. Pemeriksaan Inggris berlangsung antara 2 Mei dan 3 Juli. Setiap pemeriksaan mengambil pendapat dari kedua penumpang maupun ABK Titanic, dan ABK Californian dan pakar lain.

Para penyelidik mendapati kebanyakan peraturan keselamatan ketinggalan zaman dan dengan itu pelbagai langkah keselamatan baru diberlakukan. Kedua pemeriksaan mengenai musibah tersebut mendapati kapten dan kapal Californian gagal memberikan bantuan sewajarnya kepada Titanic. Pemeriksaan tersebut mendapati bahwa Californian lebih dekat dengan Titanic berjarak 31 km (19,5 mil) yang disayangkan oleh Kapten Lord dan bahwa Lord seharusnya membangunkan operator nirkabel setelah tembakan suar dilaporkan kepadanya. Dikarenakan operator nirkabel Californian tidak bertugas, 29 negara mengesahkan Akta Radio 1912, yang menyamakan komunikasi radio, terutama dalam keadaan bahaya.
Musibah tersebut turut mendorong International Convention for the Safety of Life at Sea di London, Inggris, pada 12 November 1913. Pada 20 Januari 1915, persetujuan ditandatangani oleh organisasi tersebut dan menghasilkan pendirian dan pembiayaan Patroli Es Internasional, agensi Pegawai Pesisir Amerika Serikat yang sampai hari ini memantau dan melaporkan lokasi gunung es terapung Lautan Atlantik yang dapat menjadi ancaman bagi jalur laut trans-Atlantik. Disetujui juga dalam peraturan baru bahwa semua kapal penumpang perlu mempunyai perahu penyelamat yang mencukupi bagi semua penumpang di atas kapal, dan latihan keselamatan yang sesuai dilakukan, dan semua komunikasi radio dikendalikan 24 jam sehari bersama pusat kendali kedua, agar tidak terlewatkan panggilan darurat. Sebagai tambahan, disetujui bahwa tembakan suar berwarna merah dari kapal haruslah dianggap sebagai tanda darurat dan bahaya.



Rujukan

  • Eaton, John P. and Haas, Charles A. Titanic: Triumph and Tragedy (2nd ed.). W.W. Norton & Company, 1995 ISBN 0-393-03697-9
  • Lynch, Donald and Marschall, Ken. Titanic: An Illustrated History. Hyperion, 1995 ISBN 1-56282-918-1
  • O'Donnell, E. E. Father Browne's Titanic Album. Wolfhound Press, 1997. ISBN 0-86327-758-6
  • Quinn, Paul J. Titanic at Two A.M.: An Illustrated Narrative with Survivor Accounts. Fantail, 1997 ISBN 0-9655209-3-5


Pranala luar



Kate Winslet

0 komentar

Kate Winslet
  • Raised in Berkshire, Winslet studied drama from childhood, and began her career in British television in 1991. She made her film debut in Heavenly Creatures (1994), for which she received her first notable critical praise. She achieved recognition for her subsequent work in a supporting role in Sense and Sensibility (1995) and for her leading role in Titanic (1997), the highest grossing film at that time.



Early life

Kate Winslet
  • Born in Reading, Berkshire, Winslet is the middle of three daughters of Sally Anne (née Bridges), a barmaid, and Roger John Winslet, a swimming pool contractor. Her parents were "jobbing actors", which led Winslet to comment that she "didn't have a privileged upbringing" and that their daily life was "very hand to mouth". Her maternal grandparents, Linda (née Plumb) and Archibald Oliver Bridges, founded and operated the Reading Repertory Theatre, and her uncle, Robert Bridges, appeared in the original West End production of Oliver!. Her older sister, Anna, and younger sister, Beth, are also actresses.



 

 

Career

1991–1997

Kate Winslet
  • In mid-1996, Winslet began filming James Cameron's Titanic (1997), alongside Leonardo DiCaprio. Cast as the sensitive seventeen-year-old Rose DeWitt Bukater, a fictional first-class socialite who survives the 1912 sinking of the RMS Titanic, Winslet's experience was emotionally demanding."Titanic was totally different and nothing could have prepared me for it. ... We were really scared about the whole adventure. ... Jim [Cameron] is a perfectionist, a real genius at making movies. But there was all this bad press before it came out, and that was really upsetting." Against expectations, the film went on to become the highest-grossing film of all time, grossing more than US$1.843 billion ($2.6 billion) in box-office receipts worldwide,and transformed Winslet into a commercial movie star.Subsequently, she was nominated for most of the high-profile awards, winning a European Film Award.



1998–2003

Kate Winslet
  • Shot prior to the release of Titanic, Hideous Kinky, a low-budget hippie romance, was Winslet's sole film of 1998. Winslet had rejected offers to play the leading roles in Shakespeare in Love (1998) and Anna and the King (1999) in favour of the role of a young English mother named Julia who moves with her daughters from London to Morocco hoping to start a new life. The film garnered generally mixed reviews and received only limited distribution, resulting in a worldwide gross of US$5 million ($6.6 million). Despite the success of Titanic, the next film Winslet opted to star in was Holy Smoke! (1999), featuring Harvey Keitel, another low-budget project—much to the chagrin of her agents, who felt "miserable" about her preference of arthouse movies. Feeling pressured, Winslet has said she "never saw Titanic as a springboard for bigger films or bigger pay cheques", knowing that "it could have been that, but would have destroyed [her]." The same year, she voiced Brigid in the computer animated film Faeries.
  • In 2000, Winslet appeared in the period piece Quills with Geoffrey Rush and Joaquin Phoenix, a film inspired by the life and work of the Marquis de Sade. The actress served as somewhat of a "patron saint" of the film for being the first big name to back it, accepting the role of a chambermaid in the asylum and the courier of The Marquis' manuscripts to the underground publishers. Well-received by critics, the film garnered numerous accolades for Winslet, including nominations for SAG and Satellite Awards. The film was a modest arthouse success, averaging US$27,709 ($35,337) per screen its debut weekend, and eventually grossing US$18 million ($23 million) internationally.



2004–2006

Kate Winslet
  • Following The Life of David Gale, Winslet appeared with Jim Carrey in Eternal Sunshine of the Spotless Mind (2004), a neosurrealistic indie-drama by French director Michel Gondry. In the film, she played the role of Clementine Kruczynski, a chatty, spontaneous and somewhat neurotic woman, who decides to have all memories of her ex-boyfriend erased from her mind. The role was a departure from her previous roles, with Winslet revealing in an interview with Variety that she was initially upended about her casting in the film: "This was not the type of thing I was being offered [...] I was just thrilled that there was something he had seen in me, in spite of the corsets, that he thought was going to work for Clementine.”The film was a critical and financial success.Winslet received rave reviews for her Academy Award-nominated performance, which Peter Travers of Rolling Stone described as "electrifying and bruisingly vulnerable.
  • Her final film in 2004 was Finding Neverland. The story of the production focused on Scottish writer J. M. Barrie (Johnny Depp) and his platonic relationship with Sylvia Llewelyn Davies (Winslet), whose sons inspired him to pen the classic play Peter Pan, or The Boy Who Wouldn't Grow Up. During promotion of the film, Winslet noted of her portrayal "It was very important for me in playing Sylvia that I was already a mother myself, because I don’t think I could have played that part if I didn’t know what it felt like to be a parent and have those responsibilities and that amount of love that you give to a child [...] and I've always got a baby somewhere, or both of them, all over my face." The film received favourable reviews and proved to be an international success, becoming Winslet's highest-grossing film since Titanic with a total of $118 million worldwide.
  • In 2005, Winslet appeared in an episode of BBC's comedy series Extras as a satirical version of herself. While dressed as a nun, she was portrayed giving phone sex tips to the romantically challenged character of Maggie. Her performance in the episode led to her first nomination for an Emmy Award. In Romance & Cigarettes (2005), a musical romantic comedy written and directed by John Turturro, she played the character Tula, described by Winslet as "a slut, someone who’s essentially foulmouthed and has bad manners and really doesn’t know how to dress." Hand-picked by Turturro, who was impressed with her display of dancing ability in Holy Smoke!, Winslet was praised for her performance, which included her interpretation of Connie Francis's "Scapricciatiello (Do You Love Me Like You Kiss Me)". Derek Elley of Variety wrote: "Onscreen less, but blessed with the showiest role, filthiest one-liners, [and] a perfect Lancashire accent that's comical enough in the Gotham setting Winslet throws herself into the role with an infectious gusto.
  • After declining an invitation to appear in Woody Allen's film Match Point (2005), Winslet stated that she wanted to be able to spend more time with her children.She began 2006 with All the King's Men, featuring Sean Penn and Jude Law. Winslet played the role of Anne Stanton, the childhood sweetheart of Jack Burden (Law). The film was critically and financially unsuccessful. Todd McCarthy of Variety summed it up as "overstuffed and fatally miscast [...] Absent any point of engagement to become involved in the characters, the film feels stillborn and is unlikely to stir public excitement, even in an election year."
  • Winslet fared far better when she joined the cast of Todd Field's Little Children, playing Sarah Pierce, a bored homemaker who has a torrid affair with a married neighbour, played by Patrick Wilson. Both her performance and the film received rave reviews; A. O. Scott of The New York Times wrote: "In too many recent movies intelligence is woefully undervalued, and it is this quality—even more than its considerable beauty—that distinguishes Little Children from its peers. The result is a movie that is challenging, accessible and hard to stop thinking about. Ms. Winslet, as fine an actress as any working in movies today, registers every flicker of Sarah’s pride, self-doubt and desire, inspiring a mixture of recognition, pity and concern that amounts, by the end of the movie, to something like love. That Ms. Winslet is so lovable makes the deficit of love in Sarah’s life all the more painful."For her work in the film, she was honored with a Britannia Award for British Artist of the Year from BAFTA/LA, a Los Angeles-based offshoot of the BAFTA Awards. and nominated for an Academy Award for Best Actress, and at 31, became the youngest actress to ever garner five Oscar nominations.
  • She followed Little Children with a role in Nancy Meyers' romantic comedy The Holiday, also starring Cameron Diaz, Jude Law, and Jack Black. In it she played Iris, a British woman who temporarily exchanges homes with an American woman (Diaz). Released to a mixed reception by critics, the film became Winslet's biggest commercial success in nine years, grossing more than US$205 million worldwide. Also in 2006, Winslet provided her voice for several smaller projects. In the CG-animated Flushed Away, she voiced Rita, a scavenging sewer rat who helps Roddy (Hugh Jackman) escape from the city of Ratropolis and return to his luxurious Kensington origins. A critical and commercial success, the film collected US$177,665,672 at international box offices.



2007–present

Kate Winslet
  • In 2007, Winslet reunited with Leonardo DiCaprio to film Revolutionary Road (2008), directed by her husband Sam Mendes. Winslet had suggested that both should work with her on a film adaptation of the 1961 novel of the same name by Richard Yates after reading the script by Justin Haythe.Resulting in both "a blessing and an added pressure" on-set, the reunion was her first experience working with Mendes. Portraying a couple in a failing marriage in the 1950s, DiCaprio and Winslet watched period videos promoting life in the suburbs to prepare themselves for the film,which earned them favorable reviews. In his review of the film, David Edelstein of New York magazine stated that "[t]here isn’t a banal moment in Winslet’s performance—not a gesture, not a word. Is Winslet now the best English-speaking film actress of her generation? I think so." Winslet was awarded a Golden Globe Award for Best Actress for her performance, her seventh nomination from the Golden Globes.



Personal life

Kate Winslet
  • While on the set of Dark Season, Winslet met actor-writer Stephen Tredre, with whom she had a four-and-a-half-year relationship.Winslet and Tredre remained close after their separation in 1995. He died of bone cancer during the opening week of Titanic, causing her to miss the film's Los Angeles premiere to attend his funeral in London. She and Titanic co-star Leonardo DiCaprio have remained close friends since the filming.
  • On 22 November 1998, Winslet married director Jim Threapleton, whom she met while on the set of Hideous Kinky in 1997. They have a daughter, Mia Honey Threapleton, who was born on 12 October 2000 in London.Winslet and Threapleton divorced on 13 December 2001.
  • Following her separation from Threapleton, Winslet began a relationship with director Sam Mendes,and she married him on 24 May 2003 on the island of Anguilla. Their son, Joe Alfie Winslet Mendes, was born on 22 December 2003 in New York City.Winslet and Mendes announced their separation in March 2010.
  • Mendes was scheduled to fly on American Airlines Flight 77, which was hijacked on 11 September 2001 and subsequently crashed into the Pentagon. In October 2001, Winslet was on a flight with her daughter, Mia, when a passenger who claimed to be a terrorist stood up and shouted, "We are all going to die". As a result of these incidents, Winslet and Mendes never fly together on the same aircraft as they fear leaving their children parentless.
  • Winslet's weight fluctuations over the years have been well documented by the media. She has been outspoken about her refusal to allow Hollywood to dictate her weight. In February 2003, the British edition of GQ magazine published photographs of Winslet that had been digitally altered to make her look dramatically thinner. Winslet issued a statement that the alterations were made without her consent, saying, "I just didn't want people to think I was a hypocrite and that I'd suddenly lost 30 lbs. or whatever". GQ subsequently issued an apology.She won a libel suit in 2009 against the British tabloid The Daily Mail after it printed that she had lied about her exercise regimen. Winslet stated that she had requested an apology to demonstrate her commitment to the views that she has always expressed regarding women's body issues, namely that women should accept their appearance with pride.
  • Winslet narrated the documentary A mother's courage: talking back to autism, which was generally released on September 24, 2010, after airing on HBO in April of the same year. Her involvement in the documentary led to her founding the non-profit organization The Golden Hat, whose mission is to eliminate barriers for people with autism. In 2011, Winslet received the Yo Dona award for Best Humanitarian Work for her work with The Golden Hat.



Awards and nominations

Kate Winslet







Academy Award nomination milestones

Kate Winslet
  • Winslet was 26 when she received her third Academy Award nomination, for Iris, just missing the mark of Natalie Wood, who received her third nomination at age 25. She set the mark as the youngest actor to receive five nominations, at age 31, for Little Children (2006). She surpassed Bette Davis, who was 33 when she received her fifth nomination for her performance in The Little Foxes (1941). With her Best Actress nomination for The Reader, Winslet became the youngest actor to receive six Oscar nominations. At age 33, Winslet passed the mark Davis, one year older, set with Now, Voyager (1942).
  • Winslet received Academy Award nominations as the younger versions of the characters played by fellow nominees Gloria Stuart, as Rose, in Titanic (1997) and Judi Dench, as Iris Murdoch, in Iris. These are the only instances of the younger and older versions of a character in the same film both yielding Academy Award nominations, thus making Winslet the only actor to twice share an Oscar nomination with another for portraying the same character.
  • When she was not nominated for her work in Revolutionary Road, Winslet became only the second actress to win a Golden Globe for Best Actress (Drama) without getting an Oscar nomination for the same performance (Shirley MacLaine was the first for Madame Sousatzka [1988], and she won the Golden Globe in a three-way tie). Academy rules allow an actor to receive no more than one nomination in a given category; as the Academy nominating process determined that Winslet's work in The Reader would be considered a lead performance—unlike the Golden Globes, which considered it a supporting performance—she could not also receive a Best Actress nomination for Revolutionary Road.




Awards for other work

In 2000, Winslet won a Grammy Award for Best Spoken Word Album for Children for Listen To the Storyteller. She was nominated for an Emmy Award for Outstanding Guest Actress in a Comedy Series for playing herself in a 2005 episode of Extras.






 

MICHAEL™ ++ © 2011 Design by Best Blogger Templates | Sponsored by HD Wallpapers